Wednesday 22 May 2013

Media Literasi


Media Literasi

Media literasi merupakan suatu gerakan khalayak menuju khalayak yang melek informasi, mampu menganalisis pesan yang disampaikan oleh media massa. Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang media literasi penulis terlebih dahulu membahas beberapa persoalan yang terkait dengan media literasi, yakni:

1.      Media massa sebagai konstruktor sosial
2.      Acara Televisi dalam Konteks Sosial

Media massa sebagai konstruktor sosial
Konstruksi Sosial Media Massa atas Realitas (Menuju Masyarakat Kapitalis)
Konstruksi sosial amat terkait dengan kesadaran manusia terhadap realitas sosial itu. Karena kesadaran adalah bagian yang paling penting dalam konstruksi sosial (Bungin, 2008: 25). Manusia sebagai makhluk sosial  secara tidak sadar ataupun melalui kesadarannya telah mengalami perubahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Media massa merupakan komunikator terlembagakan yang berperan sebagai sarana publik untuk mendapatkan informasi baik berupa fakta ataupun hiburan semata. Komunikator terlembagakan merupakan salah satu ciri dari komunikasi massa. Komunikator dalam komunikasi massa bersifat terorganisir. Begitupun proses penyampaian pesan selalu melibatkan orang-orang juga peralatan yang mendukungnya.
Dalam konteks kekinian, peran orang-orang yang berada dalam media massa sangatlah sentral dan vital. Betapa tidak, seperti kita ketahui orang-orang yang berada di “singgasana tertinggi” media massa saat ini adalah orang-orang yang memiliki kepentingan baik untuk memperkaya dirinya ataupun golongannya secara politis maupun ekonomis.
Idealisme, profesionalisme, dan komersialisme media massa yang harusnya seimbang antara ketiganya, kini mulai mengalami pergeseran. Media massa saat ini cenderung mengarah kepada sifat komersil dengan mengabaikan berbagai aspek yang bersifat menguntungkan khalayak. Khalayak digiring untuk lebih tertarik menonton tayangan yang bersifat menghibur dengan mengesampingkan sisi-sisi edukasi, religi, maupun budaya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rating suatu acara hiburan tersebut sehingga mendatangkan banyak keuntungan secara finansial dari pemasang iklan.
Iklan televisi khususnya selalu menampilkan produk dengan berbagai kelebihan dan di-“bungkus” sedemikian rupa agar khalayak yang melihat tayangan iklan tersebut tertarik untuk menggunakan atau sekedar mencobanya. Agar sebuah iklan komersial memiliki kemampuan mengkonstruksi gender atau kelas sosial dimasyarakat, maka lebih dahulu produk itu dikonstruksi sebagai barang yang mampu memberi konstribusi pembentukan kelas eksklusif di masyarakat (Bungin, 2008:26). Suatu produk harus bisa menjadi bagian dari berbagai kelas di masyarakat. Media massa yang paling optimal untuk secara luas dan akurat mengkonstruksi image masyarakat adalah televisi. Karena televisi juga merupakan bagian dari masyarakat eksklusif, urbanis, modernis, dan kosmopolitan.
Televisi merupakan salah satu media massa yang lahir akibat perubahan sosial. Namun perlu digarisbawahi, perubahan sosial disini justru lebih didominasi oleh ide-ide Marxisme yang dituangkan dalam instrumen-instrumen kapitalis. Sehingga masyarakat yang menikmati tayangan televisi secara disadari maupun tidak, telah digiring kearah konsumerisme dan hedonisme. Tentu hal ini dapat merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat dan melupakan darimana masyarakat itu berasal.
Hegemoni penguasa ekonomi dalam proses konstruksi sosial kearah masyarakat yang konsumtif tidak mementingkan bagaimana nanti masyarakat jadinya. Namun yang mereka pentingkan hanyalah bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Tentu hal ini lambat laun akan merusak suatu bangsa baik dari segi ekonomi ataupun dari segi moralitas. masyarakat akan terus berada dalam kebutuhan konsumetimesnya sendiri karena iklan menciptakan kebutuhan dan informasi. Sedangkan kebutuhan dan informasi itu   menciptakan iklan-iklan baru.
Perkembangan dunia pertelevisian beberapa dekade ini tentu lah sangat menarik perhatian pemilik modal. Terhitung lebih dari sepuluh stasiun televisi swasta baru yang bemunculan dari tahun 90an sampai sekarang. Hal ini juga menjadi perhatian penting bagi para pemasang iklan dimana mereka harus membayar lebih untuk menayangkan iklan produk perusahaan mereka, karena mereka tidak hanya menayangkan iklan produk mereka di satu stasiun televisi saja.  Jika iklan produk suatu perusahaan hanya ditayangkan pada satu stasiun televisi saja maka tentu perusahaan tersebut akan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang memasang iklan di beberapa stasiun televisi. Hal ini juga sebagai respon terhadap konsekuensi masyarakat yang semakin terfragmentasi (Wirodono, 2005:93).
Dalam dunia kompetisi media televisi melibatkan setidaknya tiga aktor utama, yakni acara TV (stasiun televisi & Production House), iklan (industri periklanan & pemasang iklan), dan rating (lembaga rating & masyarakat). Namun, dalam dunia industri, hubungan dengan masyarakat seyogyanya tidak terjalin dengan baik atau bahkan tidak terjalin. Masyarakat hanya dianggap sebagai angka-angka, hitungan, proyeksi, dugaan, dan hanya berada dalam dimensi verbal yang tidak substansial.

Acara Televisi dalam Konteks Sosial
Masyarakat tidak dapat lepas dari berbagai bentuk informasi terutama saat ini arus informasi didominasi oleh media massa khususnya televisi. Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan (Kuswandi 1996: 68). Karena melalui informasi manusia dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya, menambah pengetahuannya, sekaligus mengetahui identitasnya dan kedudukannya dalam masyarakat.
Namun beberapa dekade ini terjadi pergeseran interptretasi media massa terhadap masyarakat yang hanya dianggap sebagai pasar yang mempunyai potensi serta dipolitisir sedemikian rupa dan menjadikan masyarakat sebagai penonton yang setia/penurut. Media massa seyogyanya berada ditengah-tengah masyarakat dan pemerintah dan berperan sebagai sarana pembangunan.
Informasi dari media massa khususnya televisi sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi masyarakat telah terkontaminasi oleh kepentingan orang-orang yang mengaku sebagi pemilik modal. Meskipun tidak secara langsung mereka menampakkan wujud dan tujuannya, namun hal tersebut dapat dilihat dari berbagai tayangan televisi tersebut.
Informasi yang dikemas melalui bentuk-bentuk pencitraan politik dalam berbagai berita dan acara lainnya menggiring khalayak kearah yang diinginkan oleh pemilik modal. karena seperti kita ketahui beberapa stasiun televisi swasta saat ini dikuasai oleh politikus negeri ini. Bahkan selintingan terdengar bahwa bila ingin menguasai negeri ini maka harus terlebih dahulu menguasai media massa.
Idealnya, televisi sebagaimana media massa lainnya berperan sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan penghubung wilayah secara geografis (Kuswandi, 1996: 99).
Isi pesan yang disampaikan oleh televisi tentu diinterpretasikan berbeda oleh setiap khalayak tergantung pada kemampuan khalayak menginterpretasi pesan dan tergantung dari sudut pandang mana yang diambil.

Dampak acara televisi:
1.      Dampak kognitif
Yaitu dampak yang hanya berada di ranah pengetahuan saja, khalayak hanya mngetahui apa yang ditonton melalui tayangan televisi.
2.      Dampak afektif
Yaitu dampak yang dapat menarik rasa simpati khalayak dan mulai mempunyai kecenderungan terhadap apa yang ditontonya. Dalam hal ini ada kecenderungan untuk melakukan peniruan.
3.      Dampak psikomotorik
Yaitu proses penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam isi pesan tayangan televisi dalam kehidupan nyata.

Namun pengelolaan dan perencanaan acara tayangan televisi perlu diperhatikan, karena pada kenyataannya tayangan yang awalnya ditujukan untuk orang-orang dewasa bisa saja ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak-anak tersebut yang notabenya sebagai generasi penerus bangsa.

Bila kenyataan ini terus berlangsung maka tidak lama lagi negeri ini akan menjadi negeri kapitalis tanpa moralitas dari generasi penerus karena asupan yang kita terima lebih condong kearah negatif. Tentu hal ini perlu sebuah penyelesaian yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
Peran orang tua tidak dapat dilepaskan untuk menangani masalah yang kompleks ini. Namun tidak cukup peran keluarga saja, diperlukan suatu gerakan yang mendorong agar masyarakat lebih peka menganalisis informasi yang diberikan oleh media massa, gerakan atau upaya ini dinamakan media literasi.

Media Literasi
Media massa yang seharusnya berada ditengah-tengah masyarakat saat ini telah mengalami persegeran nilai dimana media massa saat ini lebih condong kearah pemunculan berbagai kepentingan pemilik modal dan kearah yang tidak seharusnya.
Teori proses selektif yang digagas oleh Joseph Klapper pada tahun 1960 perlu ditinjau kembali karena menurut teori tersebut masyarakat cenderung melakukan proses pemilihan terhadap terpaan pesan media massa (Ardianto, dkk, : 2007: 61). Namun teori ini tidak dapat ditelan mentah-mentah, karena kita juga harus memperhatikan konteks kekinian telebih dahulu.
Masyarakat kita yang saat ini digiring oleh media kearah konsumerisme, kapitalisme, dan politisme melalui sajian tayangan-tayangan perlu kembali memahami nilai-nilai pancasila sebagai landasan ideologi. Bila masyarakat sadar akan hal ini, tentu masyarakat dapat memilah dan memilih tayangan yang seharusnya mereka tonton.
Tetapi lagi-lagi media tidak memberikan ruang untuk hal ini, masyarakat seakan-akan di-ninabobo-kan oleh tayangan-tayangan yang bertopeng hiburan.
Media literasi merupakan suatu upaya yang mengajak masyarakat agar lebih melek informasi.
Elvinaro Ardianto, dkk dalam bukunya Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, menjabarkan  definisi tentang media literasi. Media literasi menurutnya adalah:
1.      Kemampuan untuk “membaca” televisi dan media massa lainnya. Literasi media mengajarkan orang untuk dapat mengakses, menganalisis dan memproduksi media.
2.      Merupakan proses analisis dan pembelajaran atas pesan-pesan yang disampaikan melalui media, baik cetak, audio, video ataupun multimedia.
3.      Kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengomunikasikan pesan-pesan dalam berbagai bentuknya; ekspansi konseptualisasi tradisional yang bersifat literer yang meliputi berbagai bentuk simboliknya.
4.      Kemampuan untuk dapat memisah-misahkan dan menganalisis pesan-pesan yang disampaikan, serta hiburan yang dijual kepada masyarakat setiap harinya.
5.      Kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam meghadapi berbagai jenis media dari video musik dan web, hingga penempatan pada sebuah produk pada sebuah film.
6.      Literasi media berarti mampu mengartikan, mengerti, mengevaluasi, dan menulis hal-hal yang disampaikan oleh berbagai bentuk media.
7.      Mampu membaca, mengevaluasi,dan membuat teks, citra/gambar, serta suara atau kombinasi dari berbagai elemen tadi.

Dapat disimpulkan bahwa media literasi merupakan satu kemampuan dimana khalayak dapat mengkritisi, menganalisis, dan mengkaji isi pesan yang disampaikan media. Karena seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa tidak semua tayangan dalam media massa berpihak untuk kepentingan khalayak.
Hal ini tersandung oleh sesuatu yang sangat mendasar, mengingat media literasi baik disadari ataupun tidak, hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan menginterpretasi pesan dengan baik.
Tetapi disini kita juga tidak boleh memandang sebelah mata terhadap masyarakat kita sendiri. Bisa saja karena kejenuhan akibat tayangan-tayangan yang diberikan media massa yang lebih banyak mengandung unsur negatif dapat memicu masyarakat untuk melakukan media literasi. Sejumlah pakar menyebutkan, melakukan media literasi dapat menciptakan generasi literat, yang merupakan jembatan menuju masyarakat makmur yang kritis dan peduli. Masyarakat akan cenderung lebih kritis terhadap informasi yang diterima, sehingga tidak bereaksi secara emosional dan peduli terhadap lingkungan sekitar (Ardianto, dkk, 2007: 220).

Fungsi Media Literasi yang Individualis kearah Media Literasi yang Universal
Berbicara media literasi berarti berbicara tentang kemampuan menginterpretasi isi pesan media massa dari berbagai individu. Bila diperhatikan media literasi tidak belum bersifat universal tetapi masih bersifat parsial. Hal ini perlu diselesaikan dengan solusi pemecahan bagaimana hasil media literasi yang berupa opini faktual dan rasional dapat bersifat universal. Pemecahan yang paling tepat menurut penulis adalah dengan adanya suatu sarana publik yaitu media publik dalam arti sesungguhnya.
Media literasi akan memunculkan banyak opini dari berbagai macam khalayak yang menginterpretasi isi pesan dari media mindstream yang kemudian berbagai opini tersebut diwadahi oleh media publik. Hal tersebut dapat memberikan feedback langsung kepada media. Berbeda dengan isi pesan yang tidak diinterpretasi. Timbal balik dapat tertunda dan dilakukan oleh lembaga survey yang belum tentu berada dipihak khalayak.
Artinya media literasi dapat berjalan sesuai hittoh-nya apabila terdapat sebuah media publik yang merupakan bentukkan publik dan bersifat mewadahi kepentingan publik secara universal.
Namun hal ini kita kembalikan kepada masyarakat kita saat ini. Kenyataannya saat ini masih banyak orang-orang yang menggunakan media untuk kepentingan pragmatis.
Diperlukan suatu keberanian untuk membuka ruang publik yang selebar-lebarnya agar masyarakat tidak semakin terbawa oleh arus yang sangat merugikan bagi masyarakat itu sendiri. Gerakan atau upaya seperti ini hendaknya disadari oleh semua elemen masyarakat ataupun pemerintah bila ingin menjadi masyarakat yang literat.




Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro, dkk. 2010. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.
McQuail, Denis. 1994. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Wirodono, Sunardian. 2005. Matikan TV-Mu: Teror Media Televisi di Indonesia. Yogyakarta: Resist

Public Relations Online



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PR atau Public Relations merupakan usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Dalam pengertian diatas PR sendiri dijalankan oleh seorang PRO yakni (Public Relations Officer). Dalam hal itu, PRO harus mampu mengelola dan mengatasi sirkulasi komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi agar segala urusan komunikasi dalam organisasi tersebut dapat berjalan lancar meski memang selalu ada hambatan.
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
 Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen, mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan, mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation., Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
,Mendukung bauran pemasaran.
Banyak cara yang dilakukan oleh seorang PRO dalam meneliti bahkan menyelesaikan berbagai masalah komunikasi pada sebuah organisasi. Misalnya saja dengan menggunakan internet sebagai salah satu media referensi bahkan menjadi media yang memfasilitasi komunikasi antara komunikator dengan komunikannyaa secara interaktif. Hal tersebut bisa disebut dengan PR online atau E-PR. Banyak sekali fungsi dari PR online. Tidak hanya menjadi referensi bagi seorang PRO, namun juga menjadi  instrumen memasangkan produk secara instan dan mudah dilihat masyarakat.
Dalam makalh ini pun djelaskan mengenai konsep dari PR online, di bagian Bab II kami akan menjelaskan tentang Pr online tersebut secara rinci dan sitematis guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi .

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan Masalah yang telah kami rangkum diantaranya :
1. Apa Pr Online itu?
2. Apa saja keuntungan dari PR Online?
3. Apa saja Media Online itu?

C. Tujuan
Adapaun tujuan makalah ini dibentuk dengan tujuan sebagai berikut :
·         Sebagai bahan ajar diskusi kami sebagai mahasiswa
·         Menambah dan memahami bagaimana konsep PR online
·         Memahami pengertian PR online
·         Sebagai bahan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi
·         Menambah wawasan tentang PR Online
·         Dan mengetahui fungsi dari PR online


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PR Online
Menurut Bob Julius Onggo dalam "Cyber Public Relations—Strategi Membangun dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online": E-PR (electronic public relations), Cyber PR, Online PR, atau PR on the net, adalah kegiatan PR yang menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media internet dimanfaatkan oleh PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan publik dengan interaktif.

Kelebihan online PR, adalah:
  1. Komunikasi konstan
  2. Internet bekerja selama 24/7 (24 jam x 7 hari) 
  3. Potensi target publik seluruh dunia - Pasar global
  4. Respons yang cepat
  5. Interaktif, komunikasi dua arah
  6. Hemat.
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, Public Relations (PR) Online telah menjadi bagian dari strategi PR. Dimana dalam prakteknya, PR juga mempunyai metode sendiri dalam menyusun metode PR online itu sendiri. PR online dan strategi marketing diantaranya adalah Press Release, Expert Articles, Email Newsletter, Blog, web seminars, dan Podcasts.

Dalam prakteknya, PR online juga tetap pada tugas yang sama dalam penulisan berita, yaitu Press Release. Namun, perbedaannya, dalam dunia online, PR lebih dimudahkan untuk mempublikasikan press release itu sendiri.

Media Online PR

·         E-mail

E-mail merupakan sarana yang efektif untuk membangun dan meruntuhkan reputasi. Cara menulis e-mail yang salah atau terlalu lama dalam menjawab pertanyaan melalui e-mail yang masuk akan meruntuhkan reputasi.

Cara membuat pesan e-mail yang efektif, yaitu:
1.      Perhatikan subject line email Anda. Subject line hendaknya singkat, jelas dan mudah dimengerti. Subject line mirip dengan tajuk rencana atau headline di suatu majalah atau surat kabar untuk menarik minat baca. Prinsip subject line lainnya, adalah:tidak serupa dengan iklan; positif; simpan kata-kata yang paling penting terlebih dahulu; utamakan manfaat yang paling penting; tarik perhatian penerima e-mail dengan kata-kata yang menarik pembaca; bangun kredibilitas bisnis; jika Anda tahu nama si penerima e-mail, sapa namanya di subject line; dan jangan gunakan huruf besar.
2.      Gunakan e-mail merge, agar tidak terkesan massal.
3.      Gunaka nama pribadi.
4.      Fokus pada satu topik.
5.      Penggunaan attachement. Kirim attachement setelah mendapat persetujuan dari pihak resipien atau setidaknya mereka telah meminta Anda mengirimnya dalam bentuk attachement. Cara lain, taruh file yang akan Anda kirim di web server, kemudian kirim alamat URL-nya sehingga resipien bisa mengambil sendiri; atau buat informasi dalam bentuk e-brochure yang menyatu (blend) dengan e-mail Anda dan tidak terlihat seperti attachement.
6.      Ekspresikan diri lewat emoticon dan tulisan singkat. Wakili emosi tulisan melalui penggunaan ikon (emoticon). Namun, jangan gunakan banyak emoticon untuk urusan komunikasi bisnis. Selain itu, beberapa frase tertulis dapat disingkat, namun frase yang umum dikenal adalah yang berbahasa Inggris, seperti: BTW (by the way), ICU (I see you later), CYA (see ya), dan BBL (be back later).
·         Milis

Milis (mailing list) merupakan daftar alamat e-mail yang mempercepat pengiriman informasi kepada sekumpulan orang. Ikut serta dalam suatu Milis yang relevan dapat membantu menarik pelanggan/anggota baru. PR juga dapat membuat Milis sendiri untuk perusahaan. Milis disusun secara hierarki berdasarkan subjeknya.

Ada dua jenis Milis publik, yaitu:
  1. Milis yang moderated. Milis jenis ini mempunyai penjaga yang menyaring pesan-pesan yang masuk sebelum diteruskan kepada anggotanya.
  2. Milis yang tidak moderated. Walaupun Milis ini ada penjaganya namun semua e-mail yang masuk langsung secara otomatis diteruskan kepada anggota-anggota yang lain.
Cara menjadi anggota Milis, yaitu:
o   Pastikan pesan yang disampaikan komunikator sesuai dengan pokok yang sedang dibicarakan.
o   Komunikator harus menjadi kontributor ide yang baik sebelum akhirnya pesan-pesan komersial Anda ditanggapi dengan baik.
o    Promosi dalam bentuk advertorial akan lebih disukai daripada yang terus terang.
o    Periksa dan evaluasi Milis mana yang mendatangkan lebih banyak respons dan kunjungan ke situs web serta mendatangkan hasil yang diharapkan.
o    Pesan e-mai pun harus berisi desakan atau dorongan agar mereka bertindak berdasarkan apa yang  dinginkan tanpa terkesan menggurui.
o    Tetapkan target yang masuk akal. Umumnya, jika Milisnya tepat dan pesan yang menarik, tingkat responsnya bisa 1% hingga 3% atau mungkin lebih tinggi lagi.

·         Newsletter Elektronik (Ezine)

Lebih dari 60% pengguna internet sering, membaca atau subscribe suatu ezine yang sesuai minatpembaca. Ezine atau majalah elektronik sarat akan informasi, artikel dan solusi. Beberapa ezine berbasis web dan e-mail. Ezine yang paling populer adalah yang dikirim melalui e-mail. Biasanya, ezine tidak berisi semua artikel dan berita, namun hanya artikel atau kolom tertentu; dan arsip ezine pun tersedia di situs webnya. Ezine berbasis web berfungsi seperti majalah, namun memberikan akses informasi online kepada para pembacanya. Beberapa ezine berbasis web mengharuskan pembaca menjadi pelanggan (subscriber) jika ingin membaca artikel atau mendapatkan informasi lebih lengkap.

Sedangkan ezine berbasis e-mail memudahkan pembaca untuk langsung membacanya di inbox e-mailnya tanpa harus pergi ke situs web pemilik majalah. Ezine berbasis e-mail biasanya lebih content-oriented dan pembacanya lebih targeted. Halamannya juga tidak banyak, hanya sekitar dua atau tiga halaman, 80% berisi artikel atau ulasan informasi yang bermutu dan 20% berisi sponsor atau iklan untuk mengajak pembaca yang targeted. Ezine berbasis e-mail ini biasanya dikirim seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali. Jika mendapatkan ezine yang sesuai dengan organisasi, Anda dapat menjadi sponsor atau menulis artikel untuk ezine tersebut.

·         Blog

Dan Zarella dalam "The Social Media Marketing Book", menyatakan: Blog adalah sejenis manajemen konten (content management system atau CMS) yang memudahkan siapa saja untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dinamakan post. Setiap perusahaan yang mempunyai situs internet harus memiliki blog. Blog bukan tempat yang tepat untuk menyebarkan siaran pers perusahaan; blog harus bersifat konversasional (percakapan interaktif). Setiap kali perusahaan Anda melakukan sesuatu yang baru atau bagus, segera tulis post tentangnya.

Blog menyediakan fasilitas, seperti:
  • Post. Blog berisikan banyak post. Panjang sebuah post berkisar dari 100 atau 200 kata sampai berhalaman-halaman, tetapi supaya efektif, satu post harus selalu membicarakan satu topik. Sebaiknya, tulislah post pendek dan panjang secara selang-seling.
  • Permalink.  Setiap post di blog dapat dilihat di banyak tempat, misalnya di beranda (home page), halaman kategori, dan halaman arsip. Tempat- tempat ini bersifat dinamis, dan ketika post-post baru bertambah, post-post yang lama dimundurkan. Satu tempat yang selalu berisi satu post khusus (dan hanya satu post itu) adalah halaman permalink. Tautan-tautan permanen inilah yang Anda promosikan di Twitter atau situs-situs berita sosial.
  • Komentar.  Kebanyakan blog menyediakan sebuah tempat di bawah setiap post bagi para pengguna untuk menuliskan komentar. Tempat komentar ini merupakan tempat yang sangat bagus untuk membangun komunitas dan mendapat komentar. Responslah sebanyak mungkin komentar yang masuk, terutama ketika blog Anda baru mulai beroperasi. Jika ada orang yagn menulis komentar negatif dengan niat yang baik, responslah, jangan menghapusnya. Namun, jika komentarnya membuat kacau, atau menyerang Anda, sah-sah saja untuk menghapusnya. Luangkanlah waktu setiap hari untuk menulis komentar-komentar yang bermakna di blog-blog lain di bidang bisnis Anda. Carilah beberapa blog yang terkenal dan relevan dengan bisnis Anda, dan jadilah anggota “istimewa” dari komunitas-komunitas mereka. Ini merupakan cara yang sangat bagus untuk berhubungan dengan orang lain di bidang Anda, tetapi Anda perlu mengimbanginya dengan meluangkan waktu untuk membuat konten Anda sendiri berkualitas di blog Anda, karena kontenlah yang mengundang komentar.

·         Twitter dan Microblogging
·         Zarella: Microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap post-nya. 
·         Micro-blogging is a form of blogging with very limited space for text (140–200 characters usually).These small comments are made available for people to follow and monitor on their PCs or mobiles. The first such service wasTwitter, which was launched in July 2006, and its main competitors are FriendFeed, Jaiku and Pownce. 
·         Phillips & Young: There are a number of copycat services and embedded examples in popular social networking websites Facebook and MySpace that have a micro-blogging feature, such as ‘status update.
Zarella: Kebanyakan perusahaan hadir di Twitter; Twitter itu mudah, hanya memerlukan sedikit waktu, dan dapat membuat anggotanya dengan cepat jadi buah bibir, serta meningkatkan penjualan dan pengetahun konsumen. Anda dapat memanfaatakn Twitter untuk menyampaikan tawaran, memberitakan peritiwa, mempromosikan post-post baru di blog, aatau menghubungkan para pembaca Anda denagn tautan-tautan yang berisi berita-berita penting.

·         Facebook

Facebook bermula di kampus, sehingga banyak anggotanya adalah mahasiswa. Akan tetapi, belakangan segme penggunanya yang bertambah pesat adalah orang-orang yang berusia 35 tahun ke atas, dan data terbaru menunjukkan bahwa pengguna Facebook dengan kelompok usia 35-54 tahun lebih banyak ketimbang usia 18-24 tahun. Perusahaan-perusahaan dapat membuat profil terbuka di Facebook yang banyak fiturnya sama dengan fitur-fitur profil individu. Para pengguna dapat bersambungan dengan halaman Facebook dan menjadi fannya. Halaman-halaman Facebook bisa berisi wall untuk pesan terbuka, berita kegiatan, foto, dan aplikasi-aplikasi yang dapat diubah.

·         YouTube

YouTube didirikan oleh tiga karyawan PayPal pada 2005 dan didanai 11,5 juta dolar oleh perusahaan modal ventura Sequoia Capital. Sekarang, YouTube menjadi situs video bersama terbesar di web dan merupakan situs ketiga yang paling sering dikunjungi di internet. Anda dapat memanfaatkan YouTube dengan membuat video pendek dan sangat menarik. Expert articles juga termasuk

Stragegi Comperhensive online marketing
·         Expert articles, Dimana di dalamnya terdapat bylined articles, studi kasus, dan white papers. Biasanya strategi ini terdapat di dalam website dari perusahaan yang bersangkutan. Namun perusahaan juga dapat mempromosikan perushaan ini dalam third party sites.
·         Third party sites adalah suatu website yang memberikan layanan untuk memudahkan publik menemukan artikel perusahaan. Beberapa layanan web third-party dapat membantu mengurus dan mengcustom feed. Menggunakan layanan feed dapat menjadi cara mudah meghitung jumlah pembaca setia yg membaca feed kita.

·         White papers yang mendiskusikan suatu topic secara objektif (tanpa pengenalan perusaan dan branding) adalah yang paling mudah untukdi publikasikan. Kebanyakan dari web third party, mengenakan biaya pada saat iklan kita ditampilkan

Sebagai tim, offline PR dan Departemen Pemasaran dapat menghasilkan 3R bagi suatu perusahan, yaitu:
  • Relations—mampu berinteraksi dengan berbagai target audiens untuk membangun hubungan dan citra perusahaan
  • Reputasi—merupakan suatu seni dalam membangun reputasi online yang baik secara berkesinambungan
  • Relevansi—mengupayakan agar setiap inisiatif online relevan dengan target audiens korporat. 


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat kami simpulkan bahwasannya PR online merupakan sebuah strategi komunikasi dari seorang PR. Semakin berkembangnya zaman, maka pikiran dari seorang PR harus mampu berkmbang pula. Dan internet merupakan salah satu media yang memfasilitasi untuk mengkomunikan pesan kepada khalayak dengan cepat. Komunikasi konstan
  1. Internet bekerja selama 24/7 (24 jam x 7 hari) 
  2. Potensi target publik seluruh dunia - Pasar global
  3. Respons yang cepat
  4. Interaktif, komunikasi dua arah
  5. Hemat.
Selain itu, Kegiatan PR dengan internet akan sangat mendukung kegiatan offline PR untuk menghasilkan ‘3R’ bagi perusahaan yaitu   Relations, Reputasi, Relevansi.
Banyak pilihan online yang dapat digunakan oleh seorang PR, yaitu melalui twitter, facebook, e-mail, youtube, milis, blog, dan newsletter.



Daftar Pustaka
·         Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti.
·         Ardianto, Elvinaro. 2004. Public Relations: Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
·         Rakhmat Jalaluddin. 2008 . Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda
Sumber Lain :