Wednesday 26 March 2014

Company Social Responsibility



Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersaman dengan peningkatan taraf hidup pekerja beserta keluarganya (Wibisono, 2007, h.7). Terdapat beberapa definisi lain mengenai CSR sebagaimana dipaparkan oleh Christine A Hemingway& Patrick W Maclagan dalam Journal of Business Ethics (2004, h. 33-44).
a.       Corporate Social Responsibility requires companies to acknowledge that they should be publicy accountable not only for their financial performance but also for their social and environmental record. More widely, CSR encompasses the extent to which companies should promote human rights, democracy, community improvement and sustainable development objectives throught the world. (The Confederation of British Industry)
b.      Identifies four components that need to be present in order for a business to claim it is socially responsible; economic, legal, ethical, philatrophic responsibilities (Caroll)
c.       Corporate social responsibility refers to managements inligation to set policies, make decisions and follow courses of action beyond the requirements of the law that desirable in terms of the values and objectives of society (Moseley)
d.      Corporate social responsibility may be viewed as a process in which managers take responsibility for identifying and accomodating the interest of those affected by the organizations actions (Maclagan)
e.       Socially responsible actions by a corporation are actions that; when judged by society in the future, are seen to have been of maximum help in providing necesssary amounts of desired goods and services at minimum financial and social cost, distributed as equability as possible (Farmer)
Dari sekian banyak definisi CSR, salah satu yang menggambarkan CSR di Indonesia adalah definisi Suharto (2006) yang menyatakan bahwa CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk membangun sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dari definisi tersebut, dapat kita lihat bahwa salah satu aspek yang dalam pelaksanaan CSR adalah komitmen berkelanjutan dalam mensejahterakan komunitas lokal masyarakat sekitar.
Terkait dengan area tanggungjawab sosial perusahaan, Organization Economic Cooperation and Development (OECD) dalam Wibisono (2007, hal 42) menyepakati pedoman bagi perusahaan multinasional dalam melaksanakan CSR. Pedoman tersebut berisi kebijakan umum, meliputi:
1.      Memberikan kontribusi untuk kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,
2.      Menghormati hak-hak asasi manusia yang dipengaruhi kegiatan yang dijalankan perusahaan tersebut sejalan dengan kewajiban dan komitmen pemerintah di negara tempat perusahaan beroperasi,
3.      Mendorong pembangunan kapasitas lokal melalui kerja sama yang erat dengan komunitas lokal, termasuk kepentingan bisnis, selain mengembangkan kegiatan perusahaan di pasar dalam dan luar negeri sejalan dengan kebutuhan praktik perdagangan,
4.      Mendorong pembentukan human capital, khususnya melalui penciptaan kesempatan kerja dan memfasilitasi pelatihan bagi para karyawan,
5.      Menahan diri untuk tidak mencari atau menerima pembebasan di luar yang dibenarkan secara hukum yang terkait dengan sosial lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, perburuhan, perpajakan, insentif finansial, dan isu-isu lain,
6.      Mendorong dan memegang teguh prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik,
7.      Mengembangkan dan menerapkan praktik-praktik sistem manajemen yang mengatur diri sendiri secara efektif guna menumbuhkembangkan relasi saling percaya diantara perusahaan dan masyarakat tempat perusahaan beroperasi,
8.      Mendorong kesadaran pekerja yang sejalan dengan kebijakan perusahaan melalui penyebarluasan informasi tentang kebijakan-kebijakan itu pada pekerja termasuk melalui program-program pelatihan,
9.      Menahan diri untuk tidak melakukan tindakan tebang pilih (diskriminatif) dan indispliner,
10.  Mengembangkan mitra bisnis, termasuk para pemasok dan subkontraktor, untuk menerapkan aturan perusahaan yang sejalan dengan pedoman tersebut,
11.  Bersikap abstain terhadap semua keterlibatan yang tak sepatutnya dalam kegiatan-kegiatan politik lokal.

 Manfaat CSR
Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggunggjawab sosial perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Wibisono (2007, hal 99) menguraikan manfaat yang akan diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya:
1.      Bagi Perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management),
2.      Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan mengharagai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut,
3.      Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya,
4.      Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau  aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.
Dalam penelitian ini, terkait kemitraan antara perusahaan dengan pemerintah, diharapkan kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Bagi perusahaan akan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital), dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making), dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management). Pemerintah mendapatkan keuntungan berupa adanya partisipasi pihak perusahaan dalam mendukung program-program pemerintah, dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 Motif CSR
Selain manfaat yang telah diuraikan sebelumnya, tidak ada satu perusahaan pun yang menjalankan CSR tanpa memiliki motivasi. Karena bagimanapun tujuan perusahaan melaksanakan CSR terkait erat dengan motivasi yang dimiliki. Wibisono (2007, hal 78) menyatakan bahwa sulit untuk menentukan benefit perusahaan yang menerapkan CSR, karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya. Oleh karena itu terdapat beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya:
1.         Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan. Perbuatan destruktif akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, konstribusi positif akan mendongkrak reputasi perusahaan. Inilah yang menjadi modal non-financial utama bagi perusahaan dan bagi stakeholdes-nya yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.
2.         Layak mendapatkan social licence to operate. Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan. Sebagai imbalan yang diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya di wilayah tersebut. Jadi program CSR diharapkan menjadi bagian dari asuransi sosial (social insurance) yang akan menghasilkan harmoni dan persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan.
3.         Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Perusahaan mesti menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders akan menjadi bom waktu yang dapat memicu risiko yang tidak diharapkan. Bila itu terjadi, maka disamping menanggung opportunity loss, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang mungkin berlipat besarnya dibandingkan biaya untuk mengimplementasikan CSR.
4.         Melebarkan akses sumber daya. Track record yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu untuk memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
5.         Membentangkan akses menuju market. Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang pasar yang terbuka lebar. Termasuk didalamnya akan memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
6.         Mereduksi biaya. Banyak contoh yang dapat menggambarkan keuntungan perusahaan yang didapat dari penghematan biaya yang merupakan buah dari implementasi dari penerapan program tanggung jawab sosialnya. Contohnya adalah upaya untuk mereduksi limbah melalui proses recycle atau daur ulang kedalam siklus produksi.
7.         Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. Implementasi program CSR tentunya akan menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders. Nuansa seperti itu dapat membentangkan karpet merah bagi terbentuknya trust kepada perusahaan.
8.         Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang menerapkan program CSR pada dasarnya merupakan upaya untuk meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintahlah yang menjadi penanggungjawab utama untuk mensejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut.
9.         Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh karenanya wajar bila karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan kinerjanya.
10.     Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai kesempatan yang cukup tinggi.
Salah satu motif perusahaan dalam melaksanakan CSR dan menjadi bagian penting adalah menjalin hubungan yang baik dengan regulator. Perusahaan berdiri berdasarkan izin yang diberikan pemerintah, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran kewajiban berupa pajak dan lainnya, juga secara sadar turut membangun kepedulian terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

Krisis GoDaddy Anaisis PR



DESKRIPSI KASUS
Penyedia Web Hosting GoDaddy.com

Bos GoDaddy Dikecam Atas Pembunuhan Gajah
Penyedia nama domain dan layanan web hosting terbesar di dunia itu menuai kritikan.
VIVAnews - Beberapa aktivis binatang melayangkan kecaman mereka terhadap CEO GoDaddy.com Bob Parsons yang memposting sebuah video pribadinya berisi adegan pembunuhan terhadap gajah.
Seperti dilansir dari situs Fox News, pada adegan itu Parsons yang tengah berlibur di Zimbabwe Afrika, melakukan perburuan gajah Afrika, dan terlihat menembak mati binatang yang semakin punah itu. 
Dalam cuplikan video itu, Parsons juga berusaha melegitimasi aksinya dengan mengatakan perburuan gajah dilakukan karena gajah merusak ladang milik petani. "Bila gajah tidak dihentikan, seluruh ladang mungkin akan rusak, dan akan menyebabkan kelaparan di kalangan petani," kata caption video pribadinya itu.
Dalam blog pribadinya pun, Parsons juga membela diri. Kata Parsons, perburuan yang ia lakukan berada di wilayah yang diijinkan sehingga tak mungkin membuat gajah tersebut menjadi punah.
Namun, di Twitter, Parson mendapat banyak kritikan. Mereka beranggapan bahwa apa yang Parsons lakukan tak akan membantu para penduduk desa di Zimbabwe. Bahkan beberapa di antara mereka mengancam akan berhenti menjadi mitra GoDaddy.
GoDaddy sendiri adalah perusahaan yang bermarkas di Arizona Amerika Serikat dan merupakan salah satu penyedia domain serta layanan web hosting terbesar di dunia. 
Direktur Konservasi Wildlife World Zoo di Arizona, mengatakan, semestinya Parsons yang memiliki kemampuan finansial melakukan upaya-upaya non-kekerasan untuk menghilangkan konflik antara manusia dengan gajah yang telah berlangsung bertahun-tahun. Misalnya saja berusaha memindahkan gajah tersebut dari desa yang diserang.
"Meningkatnya populasi manusia sepertinya akan membuat gajah-gajah Afrika kalah dalam peperangan ini, kecuali manusia mengubah cara mereka menghadapinya," kata Stafford. 
Namun, Parsons bergeming. "Biar saja, saya tidak malu dengan apa yang telah saya laukan. Orang-orang berkata seharusnya saya tidak melakukan ini. Mereka bisa pergi ke McDonald dan merasakan steak. Padahal, orang-orang di Zimbabwe tidak punya pilihan seperti itu," kata Parsons.

Bunuh Gajah, CEO GoDaddy Dikecam

WASHINGTON, KOMPAS.com — Salah satu penyedia hosting terkemuka di AS, GoDaddy, kembali membuat kontroversi. Kali ini hal itu dilakukan sendiri oleh sang bos CEO GoDaddy Bob Parsons. Ia dengan bangga mengumumkan telah membunuh seekor gajah selama bertandang ke Zimbabwe.
Ia merekam tindakan sadis itu tanpa merasa berdosa sedikitpun dan dengan bangga memotret dirinya saat memegang senapan di depan seekor gajah yang tewas tersungkur. Padahal, gajah termasuk salah satu hewan langka yang dilindungi.
Selain itu, ia merasa bangga karena dapat membantu warga Zimbabwe karena mengatasi hama di ladang dan menyediakan kebutuhan gizi berupa daging. Dalam video itu memang digambarkan bahwa gajah menjadi perusak ladang para petani di sana. Setelah tewas ditembak, warga yang sebagian mengenakan topi bertuliskan GoDaddy berebut mengambil daging segar.
Video tersebut kemudian mendapat kecaman dari banyak pihak. Bahkan, hal ini sampai masuk trending topics di Twitter. Bob Parsons kemungkinan juga harus menghadapi gugatan hukum atas tindakannya itu.
Salah satu gugatan cukup terasa datang dari PETA, salah satu LSM yang memperjuangkan hak-hak satwa. PETA telah menghentikan layanan web hosting di GoDaddy dan mengajak siapa pun untuk mengikuti aksi boikot tersebut. Tindakan Bob Parsons juga dinilai mencemarkan nama GoDaddy.
Keadaan tersebut rupanya langsung dimanfaatkan NameCheap.com yang menjadi pesaing. Perusahaan tersebut langsung menawarkan transfer buat pengguna layanan GoDaddy dan siap menyisihkan 20 persen biaya langganan untuk perlindungan gajah melalui SaveTheElephants.com.
Sebenarnya, tindakan kontroversial yang dilakukan GoDaddy bukanlah yang pertama. Gadis GoDaddy salah satunya. Beberapa kali, materi iklan GoDaddy juga ditolak untuk ditayangkan karena dinilai terlalu vulgar.
Sumber Berita: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/01/0346175/Bunuh.Gajah.CEO.GoDaddy.Dikecam


PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
              Saat teknologi internet dan smart phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
              Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan sosial media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna sosial media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model konten lainnya.
2.2 Media Sosial sebagai media pesan komunikasi
Media sosial merupakan buah hasil dari perkembangan teknologi komunikasi yang memiliki daya tarik tersendiri. kesederhanaan dalam penggunaan serta akses jangkauan yang luas menyebabkan peralihan penggunaan media konvensional ke media ini. Betapa tidak, seseorang dapat menggunakan media sosial kapanpun dan dimanapun –asalkan terhubung jaringan internet- tidak harus menunggu seperti menggunakan media konvensional yang bersifat periodik. Selain itu, media sosial memudahkan penggunanya untuk mengakses segala bentuk informasi ataupun mengunggah informasi. Hal ini menjadikan pertukaran informasi pada media sosial terjadi dengan cepat. Karakteristik media sosial tersebut menyebabkan kenaikan pada tingkat penggunanya yang semakin banyak.
Karakteristik pengguna media sosial dapat terlihat dari apa yang dia posting melalui akun pribadi atau akun lembaganya. Ada yang hanya sekedar posting tidak jelas, berbagi informasi, saling cela, jual beli, dan lain sebagainya. Posting-posting terrsebut kemudian akan menjadi konsumsi publik pengguna media sosial lainnya. Pesan komunikasi yang disampaikan melalui posting terbuka tentu akan dilihat atau terlihat oleh orang lain kecuali pesan tersebut dikirim melalui pesan pribadi.
2.3 Dampak Posting di Media Sosial
Pesan yang dikirim melalui sebuah posting-an, menjadi sesuatu yang sangat digemari oleh para pengguna media sosial saat ini, entah darimana awal fenomena tersebut yang pasti setiap orang lebih memilih berinteraksi secara terbuka. Tentu hal ini menimbulkan efek tersendiri, mengingat konten pesan dapat dilihat oleh pengguna media sosial lainnya.
Efek yang ditimbulkan dapat berupa efek positif ataupun sebaliknya tergantung dari konten pesan didalamnya. Efek ini kemudian akan berpengaruh terhadap citra dari pengguna yang menyampaikan pesan tersebut.


ANALISIS MASALAH

Kasus petinggi GoDaddy menjadi kasus media sosial bertaraf internasional mengingat video yang dia unggah melalui website pengunggah video terbesar yaitu youtube.com. CEO GoDaddy Bob Parsons dengan bangga mengumumkan telah membunuh seekor gajah selama bertandang ke Zimbabwe. Parsons mangklaim bahwa tindakannya berupa bentuk perlindungan terhadap warga Zimbabwe dimana saat itu gajah banteng yang ia tembak sedang mengamuk dan menyerang ladang pertanian warga. Dan dalam sumber juga terdapat informasi bahwa Parsons sengaja mengunggah video tersebut untuk memicu kemarahan publik. Padahal tujuan sebenarnya adalah sebaliknya, ia melakukan tindakan tersebut untuk menyindir fenomena eksploitasi daging yang dilakukan oleh perusahaan penyedia makanan ternama yang dilakukan di Zimbabwe.
Publik yang melihat tayangan pembunuhan gajah tersebut mengecam apa yang dilakukan oleh parsons. Mereka menganggap bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai kemanusiaan yang seharusnya melindungi sesama makhluk hidup apalagi gajah banteng merupakan gajah afrika yang memiliki sedikit populasi.
Akibat dari tindakan tersebut, bukan hanya kecaman yang diterima oleh Parsons. Bentuk kerugian secara finansial juga ia dapatkan mengingat ia merupakan CEO dari GoDaddy.com – saah satu penyedia web hosting terbesar-. Setelah kejadian tersebut prusahaan yang dipimpinnya mengalami kerugian yang signifikan.

Manajemen Krisis
Krisis yang dialami oleh GoDaddy tidak dapat terhindarkan meskipun Parsons sebagai CEO-nya tidak membawa nama perusahaan saat kejadian tersebut. Namun tetap saja publik memandang bahwa Parsons merupakan petinggi dari perusahaan. Entah disadari ataupun tidak tindakan tersebut berpengaruh terhadap citra perusahaan.
Elemen-elemen penyebab krisis GoDaddy
1)      Parsons merupakan CEO perusahaan
2)      Tindakan Parsons berupa pelanggaran yang bersifat universal
3)      Kesengajaan menyebarkan rekaman video
4)      Menghalalkan pembunuhan untuk menyindir perusahaan lain

Dari empat elemen tersebut tentu akan menimbulkan efek yang signifikan baik terhadap citra pribadi dari Parsons maupun citra GoDaddy. Bukan hanya kerugian finansial yang didapat oleh perusahaan namun apabila hal ini dibiarkan begitu saja, perusahaan juga akan mendapatkan krisis kepercayaan dari publiknya.
Untuk merespons kejadian tersebut, Public Relations harus segera melakukan tindakan agar tidak terjadi hal yang lebih merugikan lagi. Tindakan yang dilakukan oleh PR bisa menggunakan pendekatan empat langkah proses PR ( 4 step PR process).
1.      Mendefinisikan problem
Langkah pertama ini mencakup penyelidikan, dan memantau opini pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan masalah.
Dalam kasus ini opini yang terbentuk sudah jelas yaitu citra perusahaan yang memburuk akibat tindakan dari bagian perusahaan. Opini yang berkembang merupakan opini yang merugikan dan memiliki dampak yang kompleks.
Problem utama menyangkut nama baik perusahaan, citra perusahaan, yang disebabkan oleh tindakan petinggi perusahaan yang sengaja mengunggah video pembunuhan seekor gajah.

2.      Perencanaan dan Pemograman
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mencari solusi, menentukan publik sasaran, dan menentukan ketercapaian.
Solusi dari kejadian ini adalah mengadakan konferensi pers tingkat internasional dengan konten permintaan maaf kepada publik umum atas tindakan yang telah dilakukan dan menjelaskan tujuan sebenarnya mengapa tindakan tersebut dilakukan. Tidak hanya itu saja, Parsons secara pribadi ataupun mewakili perusahaan harus mampu merangkul kembali publik yang mengecam mereka denagn sasaran mengembalikan kepercayaan publik terhadap perusahaan.

3.      Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi
Implementasi dari perencanaan dan pemograman dilakukan pada tahap ini. Strategi aksi adalah bagaimana mendapat hasil sebagaimana dinyatakan dalam sasaran program. Parsons sebagai penyebab dari krisis perusahaan harus segera memberikan penjelasan atas tindakannya tersebut. Dalam hal ini Parson dan pihak perusahaan gencar meminta permohonan maaf kepada publik memalui media sosial dimana kasus ini berawal. Video yang bersangkutan harus segera dihapus agar publik tidak terus melihat tindakan tersebut.
Untuk membayar hutang dari tindakan tersebut, perusahaan membuat semacam tempat perlindungan untuk gajah banteng yang populasinya semakin sedikit.

4.      Evaluasi Program
Langkah ini adalah langkah penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluasi atas umpan balik tentang keberhasilan dari program. Program akan dilanjutkan atau dihentikan tergantung dari ketercapaian langkah yang telah dilakukan. Evaluasi ini memerhatikan atau memantau opini publik yang berkembang setelah program dijalankan.


KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan

Media sosial merupakan buah hasil dari perkembangan teknologi komunikasi yang memiliki daya tarik tersendiri. kesederhanaan dalam penggunaan serta akses jangkauan yang luas menyebabkan peralihan penggunaan media konvensional ke media ini.
CEO GoDaddy.com Bob Parsons men-tweet tentang sebuah video yang ia posting yang menunjukkan ia berburu gajah ketika perjalanan di Zimbabwe. Menurut Parsons, gajah banteng menimbulkan masalah besar bagi petani, merusak tanaman saat panen. Tindakan Parsons yang diunggah melalui media sosial tersebut menimbulkan kemarahan publik dan menurunkan citra perusahaan.
Untuk merespons kejadian tersebut, Public Relations harus segera melakukan tindakan agar tidak terjadi hal yang lebih merugikan lagi. Tindakan yang dilakukan oleh PR bisa menggunakan pendekatan empat langkah proses PR ( 4 step PR process) yang diantaranya; Mendefinisikan problem, Perencanaan dan Pemograman, Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi, dan melakukan Evaluasi Program

4.2  Saran
Berbagai kasus di media sosial mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati ketika akan melakukan posting. Terlebih dahulu dipikirkan apa yang akan kita posting.
Kita memahami bagaimana erat hubungan individu dengan perusahaan, begitu juga dengan perusahaan besar. Jika kita secara teratur memaintain akun sosial media pribadi yang kita miliki, memastikan pesan dan media yang diposting tidak akan menimbulkan reaksi yang dapat mempengaruhi bisnis.